Sabtu, 03 Maret 2012

Sistem Keamanan Pada Jaringan Wireless

Jaringan wireless menawarkan kemudahan dalam pengaksesan. Dengan memanfaatkan gelombang radio dengan frekuensi 2,4GHz atau 5GHz, satu perangkat komputer dapat terhubung dengan perangkat yang lain dalam satu jaringan.
Lalu bagaimana dengan keamanannya? Karena memanfaatkan gelombang radio, sistem keamanan dalam jaringan wireless ini menjadi satu masalah penting. Paket data yang terkirim pada suatu saat akan berada pada udara bebas dan sangat rentan untuk diintip oleh pihak yang tak berkepentingan. Tidak hanya itu, sistem wireless juga sangat rawan terhadap serangan dari luar karena siapa pun memiliki kesempatan untuk masuk dalam satu sistem jaringan selama perangkat tersebut memiliki kemampuan untuk masuk dalam radius jangkauan access point.
Oleh karena cukup rawan akan bahaya penyusupan maupun pencurian data, tak heran jika banyak pihak kemudian membuat sistem keamanan pada sistem wireless yang berlapis-lapis, mulai dari tingkat client atau pengguna, maupun di tingkat access point.
Beberapa standar sistem keamanan wireless kemudian menjadi standar baku untuk menjaga
agar sistem tetap aman dari bahaya pembobolan antara lain:
SSID (Service Set Identifier)
Fungsi SSID ini sangat mirip seperti sebuah nama network pada jaringan kabel. SSID inilah yang merupakan garda terdepan untuk sistem keamanan jaringan wireless. Untuk dapat mengakses access point yang menjadi pusat dari sistem jaringan wireless, client harus mengetahui SSID yang digunakan oleh access point yang terdekat.
Namun demikian, SSID dapat dengan mudah diketahui oleh pengguna lain selama SSID diatur pada setting broadcast. Dengan setting semacam ini, siapa pun yang memiliki perangkat WLAN yang cocok dapat masuk dengan cara melakukan pencarian access point terdekat dengan metode pencarian sederhana yang dimiliki software utility
yang diinstal terpisah maupun pada sistem operasi. Anda dapat menggunakan aplikasi netstumbler dan inssider untuk analisa suatu jaringan wireless (please check it on google).
Pada perangkat modern, metode pencarian access point dapat dengan mudah menangkap access point terdekat, lengkap dengan nama SSID yang digunakan sehingga pengguna yang tak terotorisasi pun dapat dengan mudah terkoneksi ke dalam jaringan dengan mengatur alamat IP pada setting DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol).
MAC address
Sistem keamanan kedua adalah dengan menggunakan MAC (Medium Access Control) address yang ada pada setiap kartu WLAN sebagai fitur otorisasi untuk masuk ke dalam sebuah jaringan wireless. Setiap kartu WLAN memiliki MAC address yang unik dengan penomoran 12 digit sesuai dengan standar IEEE. Dengan adanya otorisasi menggunakan MAC address ini, access point dapat mengenali masing-masing client yang terkoneksi berdasarkan MAC address yang sudah didaftarkan.
Namun demikian, nyatanya otorisasi dengan MAC address ini tidak seratus persen menjamin sistem jaringan wireless aman. Jaringan masih juga dapat ditembus dengan metode yang disebut sniffing, di mana pengguna yang tidak terotorisasi masih dapat masuk dengan beragam cara.
Dengan menggunakan software sniffing sederhana yang dapat diperoleh dengan
mudah via Internet, pengguna yang tak terotorisasi pun dapat dengan mudah melihat MAC address yang digunakan masing-masing client yang sudah terotorisasi untuk selanjutnya menggunakannya untuk masuk secara ilegal ke dalam jaringan wireless.
Certificate Services
Metode ini hanya memperbolehkan client yang memiliki wireless network certificate yang dapat melakukan access ke access point. Pada access point, Anda akan membutuhkan suatu services yang disebut dengan RAS (Radius Access Server).
Semoga bermanfaat.

~agungfebri~

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar